Hai,
apa kabar kawan hari ini? Semoga sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Oh ya, kali ini saya akan berbagi ilmu nih tentang pelajaran Kimia untuk kelas
X. Bagi yang merasa kesulitan ketika di sekolah, semoga artikel ini dapat
membantu pembaca dalam memahaminya.
LARUTAN
by miyah.
Larutan elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan non-elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit
dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Larutan elektrolit kuat, ciri-cirinya:
1) Lampu menyala terang,
2) Ada gelembung-gelembung di atas permukaan elektroda
b) Larutan elektrolit lemah, ciri-cirinya:
1) Lampu redup / tidak menyala,
2) Tetap ada gelembung
c) Larutan non-elektrolit, ciri-cirinya:
1) Lampu jelas tidak menyala
2) Tidak ada gelembung
Senyawa yang berikatan
ion akan menghasilkan elektrolit, contoh: larutan garam (NaCl).
Senyawa yang
mengandung ikatan kovalen akan menghasilkan elektrolit lemah (kovalen polar)
dan larutan non-elektrolit (ikatan kovalen non-polar).
Contoh: HCl (Kovalen polar)
NH3 (Non-elektrolit)
C6H12O6
/ Glukosa (Non-elektrolit)
C2H5OH
/ Alkohol (Non-elektrolit)
(CO(NH2)2) /Urea (Non-elektrolit)
Contoh:
1) K2SO4
|
→
|
2K+1 + SO4- 2
|
Ket.
2
: supaya sama
K+ :
kelompok logam
1 :
golongan
|
2) HNO3
|
→
|
H+
+ NO3-1
|
|
3) FE2(SO4)3
|
→
|
2FE+3 +
3SO4-2
|
|
4) Ba(NO3)2
|
→
|
Ba+2 +
2NO3-1
|
REAKSI REDOKS
*) Konsep reaksi redoks
1) Dilihat dari pelepasan dan peningkatan Oksigen
Reaksi reduksi
adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat, contoh:
*
HgO (s) → Hg (L) + ½ O2 (g)
* FeO (s) + CO
(g) →
Fe (s) + CO2 (g)
Reaksi oksidasi adalah
reaksi peningkatan oksigen oleh suatu zat, contoh:
* C (s) + O2
(g) → CO2 (g)
* H2 (g)
+ ½ O2 (g) → H2O
(L)
2) Pelepasan dan Pengikatan Elektron
Reduksi adalah
reaksi pengikatan elektron.
Contoh:
* S + 2e → S-2
* Cl2 + 2e → 2Cl-
Oksidasi
adalah reaksi pelepasan elektron.
Contoh:
* Na → 1 Na+
+ 1e
* Mg → 1 Mg+2 + 2e
Ket: 1 sebagai pelepasan
3) Konsep bilangan oksidasi (Bilok)
Bilangan oksidasi / tingkat
oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif / negatif yang diberikan
kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa.
# ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
1) Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah
nol (0). Unsur belum bersenyawa.
Contoh: Na, Fe, O
2) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam
suatu senyawa netral adalah nol (0).
3) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam
suatu ion adalah = muatan ion tersebut.
Contoh: SO4-2
4) Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai
bilangan oksidasi tertentu seperti:
4.1 Logam golongan IA bilok
+1.
4.2 Logam golongan IIA bilok
+2.
4.3 Logam golongan IIIA
bilok +3.
4.4 Atom O bilok -2 kecuali
dalam Peroksida (-1 dan superoksida (-½)).
4.5 Atom H bilok +1 kecuali
dalam senyawa Hidrida -1.
4.6 Pada golongan II Ra
tidak diikutkan karena radio aktif.
Contoh:
*) Tentukan bilok Mn dalam KMnO4.
Jawab: Jumlah bilok KMnO4
= 0
1 x bilok K + 1 x bilok Mn + 4
x bilok O = 0
+1 + Mn + 4 (-2) =
0
Mn + 1 -
8 = 0
Mn
- 7 = 0
Mn =
+7
Jadi, bilok Mn = +7.
*) Tentukan bilok S dalam SO4-2.
Jumlah bilok SO4-2 = -2
1 x bilok S + 4 x
bilok O = -2
S + 4
(-2) = -2
S
- 8 = -2
S =
+6
Jadi, bilok S = +6.
*) Tentukan N pada NO3-
1 x bilok N + 3 x
bilok O = -1
N + 3 (-2)
= -1
N – 6
= -1
N = +5
Jadi, bilok N = +5.
Sekian, dari saya. Semoga artikel ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan dalam
tulisan, saya hanya manusia biasa yang tak luput dengan kesalahan, sedari itu
saya mohon maaf sebesar-besarnya. Jangan lupa, untuk sering-sering datang di
blog ini dan nantikan artikel-artikel yang akan datang. Terima kasih sudah
datang di blog ini.