Hai kawan, Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Kali ini saya akan berbagi ilmu tentang pelajaran biologi yang sudah saya rangkum dari buku BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X dari PENERBIT ERLANGGA.
BAB VI
FUNGI (JAMUR)
by miyah
Jamur
dikenal dengan istilah:
*) Kapang (mold),
digunakan untuk menyebut jamur pada tahap reproduksi secara aseksual
(vegetatif), misalnya kapang roti Rhizopus.
*) Ragi dan Khamir, digunakan untuk menyebut jamur
bersel satu (uniseluler), misalnya ragi pengembang adonan roti Saccharomyces cerevisiae.
*) Cendawan, digunakan untuk
menyebut jamur pada saat membentuk tubuh buah, misalnyajamur merang (Volvariella volvacea) yang berbentuk seperti payung.
Dalam dunia
biologi, jamur dikenal dengan istilah fungi.
Ilmu yang mempelajari jamur adalah mikologi,
yang berasal dari bahasa Yunani mykes
(jamur) dan logos (ilmu).
Ciri-ciri
jamur, antara lain:
a.
Bersifat eukariotik,
b.
Heterotrof (dengan cara menyerap zat
organik),
c. Memiliki dinding sel dari zat kitin (zat
yang tersusun dari polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi
fleksibel),
d.
Tidak berklorofil,
e.
Uniseluler/multiseluler,
f.
Hidup secara saprobe/parasit/simbiosis
mutualisme,
g.
Reproduksi secara vegetatif
(fragmentasi/pembentukan spora aseksual),
h.
Dan secara generatif (pembentukan spora
seksual).
Klasifikasi
Jamur berdasarkan cara reproduksi secara generatif (seksual), yaitu:
1.
Zygomycota
Bercirikan yaitu bersifat multiseluler, hifa tidak
bersekat, senositik, tidak memiliki tubuh buah, ada yang memiliki rizoid dan
stolon, reproduksi secara vegetatif (fragmentasi hifa, membentuk sporangiospora) dan generatif
(menghasilkan zigospora), hidup saproba / parasit / simbiosis mutualisme.
Contohnya Rhizopus sp., Mucor sp., dan
Pilobolus.
2.
Ascomycota
Bercirikan
yaitu bersifat uniseluler/multiseluler, hifa bersekat, membentuk tubuh buah
askokarp/tidak, hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme, reproduksi secara
vegetatif (pembelahan sel, fragmentasi, konidiospora) dan generatif
(menghasilkan askospora). Contohnya:
a. Saccharomyces
cerevisiae, untuk
pembuatan minuman beralkohol, tapai, dan pengembang adonan roti.
b. Penicillium
notatum dan Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan
antibiotik penisilin dengan cara mengekstraksi biakan cairan.
c.
Trichophyton mentagrophytes, menyebabkan penyakit kurap pada kulit
tubuh dan kulit kepala.
d. Aspergillus
flavus, menghasilkan
spora berwarna cokelat kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan senyawa
aflatoksin yang bersifat racun bagi manusia.
3.
Basidiomycota
Bercirikan
yaitu bersifat multiseluler, hifa bersekat, membentuk tubuh buah basidiokarp / tidak,
reproduksi vegetatif (membentuk konidiospora) dan generatif (menghasilkan
basidiospora), hidup saproba/parasit/simbiosis mutualisme. Contohnya:
a. Volvariwlla
volvacea (jamur
merang) untuk bahan makanan yang bergizi tinggi.
b. Auricularia
polytricha (jamur
kuping) untuk campuran sop atau kimlo.
c.
Pleurotus sp. (jamur tiram) dibudidayakan pada medium
serbuk kayu.
d. Amanita
sp. Merupakan
jamur yang beracun bagi manusia. Bila jamur ini dimakan dapat menimbulkan
kejang perut, muntah-muntah, diare, halusinasi, dan bahkan kematian.
4.
Deuteromycota
Bercirikan
yaitu bereproduksi secara vegetatif, sedangkan reproduksi secara generatif
belum diketahui. Contohnya Aspergillus dan
Penicillium.
Simbiosis Jamur dengan Organisme Lain
A.
Lichen (Lumut Kerak)
Merupakan
gabungan antara dua macam organisme yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu
ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang biru (bakteri hijau-biru/
Cyanobacteria) dengan jamur. Lichen dapat hidup di habitat yang sangat ekstrem
serta bereproduksi secara seksual dengan fragmentasi induk lichen dan
pembentukan soredia. Contohnya:
·
Usnea, berbentuk frutikosa (seperti semak), hidup menempel di
pohon-pohon yang tumbuh di daerah berudara sejuk dan tidak terpolusi.
·
Parmelia, berbentuk foliosa (lembaran seperti
daun), hidup menempel pada kulit pohon.
B.
Mikoriza
Adalah
bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan akar tumbuhan. Mikoriza
dibedakan menjadi dua macam, yaitu ektomikoriza
(hifa jamur tumbuh di jaringan epidermis akar tumbuhan inang, contohnya
jaringan epidermis akar tumbuhan pinus yang tahan terhadap kekeringan) dan endomikoriza (hifa jamur tumbuh di
jaringan korteks akar tumbuhan, contohnya jaringan korteks akar pohon
buah-buahan dan akar anggrek).
Sekian dari saya. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam pengetikan dan lain sebagainya. Saya hanya manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan dan harap mohon dimaafkan. Terima kasih sudah datang dan berkunjung dalam blog ini. Semoga artikel atau rangkuman ini yang saya buat dapat bermanfaat bagi pembaca. See you the next time.