Thursday, 17 May 2018

Pandang BULU

No comment!
Di komenin aja gak papa, entar balas-balasan komen bisa, atau semacam diskusi gitu. Barangkali kita senasib dan seperjuangan.

Hai! Hello? Hola? Kon'nichiwa? Annyeonghaseyo?
Salam sejahtera untuk kalian semua. I hope everything will be fine. Yeiy, I'm come back again. Sebenarnya aku punya uneg-uneg yaaa aku juga sudah pernah cerita ke orang tua gue juga berlebih kepada diriku sendiri.

Banyak orang disekitar lingkungan rumahku bertanya-tanya. Mau lanjut sekolah kemana? Mau sekolah kemana? Mau nerusin kemana? Mau lanjutin kemana? Mau ngambil apa? Banyaklah yang ditanyakan oleh mereka. Maklum emak-emak kepo sama halnya juga denganku sih, tapi aku nggak kepo-kepo amat. Kalo aku pribadi, yaa orang lain itu urusan mereka bukan urusanku, ini aku gini apa adanya kalo kagak mau yaa udah bereskan. Hanya kata-kata itu yang masih tertanam dalam otakku. Sebenarnya salah nggak yaa punya pemikiran seperti itu?

Nah, gue mau lanjutin nih uneg-unegnya. Banyak temen-temenku yang udah dapat sekolah yang sesuai dengan impiannya, ada juga yang dapat sekolah tapi dengan kutip tidak sengaja, ada juga yang berkata itu hanya kebetulan, ada yang nggak nerusin sekolah, ada yang langsung kerja, ada yang masih berjuang pantang menyerah. Gue salut deh sama para pejuang. Semoga kalian bisa sukses dunia, akhirat, dan jangan lupakan orang tua juga putus silaturahmi.

Menurut pandangan gue, orang itu berbeda-beda, punya kharisma tersendiri yang tidak bakal sama seperti yang dimiliki orang lain. But jikalah ada yang mungkin itu hanya kebetulan. Dan setiap orang punya pilihan masing-masing, punya kesempatan untuk sukses bersama walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Jadi jangan memaksa orang lain harus sama dengan kita, itu yang pernah kualami.

Sukses itu juga nggak pandang pendidikan, asal-usul siapa kita, dan darimana kita berada. Dia hanya melihat niat, usaha kerja keras, dan doa kita. Dan setelah aku renung-renungkan kalau itu semua kembali lagi kepada diri kita masing-masing.

Hidup bukanlah untuk gengsi-gengsian, pandang sekolah, pandang level, pandang siapa kita. Aku kurang setuju dan tidak sependapat. Bagiku itu hanyalah suatu kebanggaan untuk diri sendiri ataupun kebahagiaan orang tua bukan orang lain. Orang lain punya kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri.

Jadi nggak perlu tanyakan ngambil jurusan apa? Nerusin dimana? Kenapa ngambil itu? Hmm, anakku lho sekolah...bla...bla...bla...bla. Aku nggak sependapat dengan mereka. Kita bertemu untuk menyambung silaturahmi bukan untuk hal-hal yang seperti itu memamerkan sesuatu pada orang lain. Yang belum tentu itu akan menjamin di masa depan. Umm, nantinya akan ku jawab apa pertanyaan dari mereka yaa? Jadi bingung sendiri reader. Seolah-olah mereka itu lebih dari yang aku bayangkan ketika pertama kali aku denger hal itu. Dan setelah aku browsing, aku searching-searching di google, medsos, tanya-tanya. Ternyata hanya itu saja. merasa dibohongin.

Cukup sekian reader untuk uneg-unegnya, jika masih kurang paham monggo dikomen, bisa lewat medsos atau di kolom komentar di bawah ini. Aku harap ini dapat memberikan manfaat kepada semua orang. Maaf yaa, jika ada kesalahan dalam pengetikan, mungkin ada yang merasa atau ada yang tersinggung. Ane hanya manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan. Mohon maaf sebesar-besarnya and terima kasih banyak udah nyempetin waktu luangnya untuk baca tulisan ini. See you next time.

No comments: